Resepsi Pelepasan & Wisuda Purnasiswa Kelas IX MTs Banumangun Tahun Pelajaran 2014/2015
Hari ini Sabtu tanggal 13 Juni 2015, MTs Banumangun kembali melepas 89 peserta didiknya yang telah menyelesaikan studinya di MTs Banumangun Kedungreja.
dalam acara ini dihadiri oleh seluruh peserta didik MTs Banumangun dan juga orang tua/wali peserta didik kelas IX serta di hadiri juga oleh jajaran Komite Madrasah.
Tidak lupa pula Tokoh masyarakat dan SD/MI di wilayah desa Sidanegara.
Kepala Madrasah dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada peserta didik khususnya kelas IX untuk selalu istiqomah dalam beribadah serta beramal baik, akhlakul karimah merupakan salah satu unsur yang akan menghantarkan pada tercapainya cita-cita serta kehidupan bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Pesan lain bagi orang tua bahwa jaman sekarang ini orang tua harus super ketat mengawasi pergaulan dan hal-hal yang dilakukan oleh anak di luar rumah dan teman-temannya. Kalau orang tua mendambakan anak yang sholeh dan sholehah maka akan lebih aman kalau anak-anaknya di titipkan di Pondok Pesantren. Tak lupa juga Kepala Madrasah menghimbau dan mengarahkan setelah menamatkan pendidikan MTs hendaknya melanjutkan ke MA Banumangun.
Acara Pelepasan ini dimeriahkan dengan penampilan peserta didik kelas VII dan VIII yaitu pagelaran Seni Drama berdurasi satu setengah jam yang dibagi menjadi 3 season. Dramana ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang anak yang bernama Alya Salsabila yang sangat gigih dan tidak mengenal putus asa dan juga rasa gengsi untuk mendapatkan cita-citanya, sekalipun dia berangkat dari keluarga yang miskin tapi berkat semangat dan kegigihannya disertai dengan keikhlasan ibadah maka Allah SWT mengabulkan semua yang di cita-citakannya. Dalam penghujung cerita Alya Salsabila dipertemukan dengan seorang pejabat yang baik hati dan dermawan, inilah cara salah satu cara Allah SWT mengabulkan permohonan hambaNya.
Pengucapan kata-kata perpisahan kelas IX yang di wakili oleh salah satu peserta didik yang bernama Ning Faridatun Nida menambah keharuan suasana. Hampir semua hadirin meneteskan air mata mendengar kata-kata perpisahan yang disampaikannya. Bukan cuma peserta didik yang akan berpisah saja yang menangis, tapi justru ibu-ibu wali murid yang tak henti-hentinya meneteskan air mata. para gurupun tidak dapat membendung air mata karena ikut larut dalam kesedihan.. Baru kali ini perpisahan yang diwarnai dengan banjir air mata.
Ya Allah tuntunlah anak-anak kami dalam melanjutkan perjalanan untuk meraih cita-citanya. Jadikan ilmu yang mereka miliki menjadi ilmu yang bermanfaat dan jadikan hikmah bagi mereka.
Ya Allah jadikan anak-anak kami menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Amin.
dalam acara ini dihadiri oleh seluruh peserta didik MTs Banumangun dan juga orang tua/wali peserta didik kelas IX serta di hadiri juga oleh jajaran Komite Madrasah.
Tidak lupa pula Tokoh masyarakat dan SD/MI di wilayah desa Sidanegara.
Kepala Madrasah dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada peserta didik khususnya kelas IX untuk selalu istiqomah dalam beribadah serta beramal baik, akhlakul karimah merupakan salah satu unsur yang akan menghantarkan pada tercapainya cita-cita serta kehidupan bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Pesan lain bagi orang tua bahwa jaman sekarang ini orang tua harus super ketat mengawasi pergaulan dan hal-hal yang dilakukan oleh anak di luar rumah dan teman-temannya. Kalau orang tua mendambakan anak yang sholeh dan sholehah maka akan lebih aman kalau anak-anaknya di titipkan di Pondok Pesantren. Tak lupa juga Kepala Madrasah menghimbau dan mengarahkan setelah menamatkan pendidikan MTs hendaknya melanjutkan ke MA Banumangun.
Acara Pelepasan ini dimeriahkan dengan penampilan peserta didik kelas VII dan VIII yaitu pagelaran Seni Drama berdurasi satu setengah jam yang dibagi menjadi 3 season. Dramana ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang anak yang bernama Alya Salsabila yang sangat gigih dan tidak mengenal putus asa dan juga rasa gengsi untuk mendapatkan cita-citanya, sekalipun dia berangkat dari keluarga yang miskin tapi berkat semangat dan kegigihannya disertai dengan keikhlasan ibadah maka Allah SWT mengabulkan semua yang di cita-citakannya. Dalam penghujung cerita Alya Salsabila dipertemukan dengan seorang pejabat yang baik hati dan dermawan, inilah cara salah satu cara Allah SWT mengabulkan permohonan hambaNya.
Pengucapan kata-kata perpisahan kelas IX yang di wakili oleh salah satu peserta didik yang bernama Ning Faridatun Nida menambah keharuan suasana. Hampir semua hadirin meneteskan air mata mendengar kata-kata perpisahan yang disampaikannya. Bukan cuma peserta didik yang akan berpisah saja yang menangis, tapi justru ibu-ibu wali murid yang tak henti-hentinya meneteskan air mata. para gurupun tidak dapat membendung air mata karena ikut larut dalam kesedihan.. Baru kali ini perpisahan yang diwarnai dengan banjir air mata.
Ya Allah tuntunlah anak-anak kami dalam melanjutkan perjalanan untuk meraih cita-citanya. Jadikan ilmu yang mereka miliki menjadi ilmu yang bermanfaat dan jadikan hikmah bagi mereka.
Ya Allah jadikan anak-anak kami menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Amin.
Print halaman ini
