Sub Menu

Foto-foto

----== Calon Peserta Didik Baru TA.2015/2016 MTs Banumangun dimohon berangkat pada hari Jum'at tanggal 24 Juli 2015 pukul 07.00, MOPDIK dilaksanakan pada tanggal 27-29 Juli 2015 ==----

RESEPSI PELEPASAN PESDIK KELAS IX TA.2014/2015 ( Sabtum 13 Juni 2015 )

                                         

Tradisi "Dugderan" Menyambat Bulan Ramadhan

Tradisi "Dugderan" Menyambat Bulan Ramadhan

Istilah "Dugderan" diambil dari bahasa jawa yaitu bunyi yang saling bersahut-sahutan, bunyi ini berasal dari beberapa alat musik daerah yang dibunyikan untuk mengiringi prosesi perjalanan sekelompok orang banyak atau karnaval. Bunyi yang beraneka macam dan saling bersahut-sahutan itulah orang jawa mengatakan dugderan. Istilah ini dipakai dalam tradisi masyarakat jawa Tengah, tepatnya di Desa Sidanegara Kec. Kedungreja Kab. Cilacap. Hanya di tempat inilah di wilayah Kab. Cilacap yang ada tradisi "Dugderan", tradisi ini dilakukan untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan, biasanya dugderan ini dilakukan 1 atau 2 hari sebelum tanggal 1 ramadhan.
Dugderan telah menjadi bagian budaya masyarakat Desa Sidanegara Kecamatan Kedungreja Kab. Cilacap, bahkan kegiatan dugderan ini telah masuk dalam salah satu Perdes di desa tersebut.

 
Prosesi dugderan adalah tumpeng dan hasil palawija yang ada di desa tersebut diarak dari dua arah, yaitu dari arah utara dan arah selatan. Arah utara dimulai dari dusun sidadadi yaitu dusun paling utara di desa Sidanegara yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, sedangkan arah selatan dimulai dari dusun Sidanegara, dusun yang berbatasan dengan Desa Cinyawang.
Tumpeng-tumeng ini diarak dengan di iringi oleh kesenian daerah diantaranya Kesenian Kuda Lumping, Kenthongan dan Marchingband. Yang membawa tumpeng adalah anak muda dengan berpakaian adat jawa.
Kedua rombongan pembawa tumpeng dari arah utara dan selatan akan menuju satu tempat yaitu di halaman Masjid "Darul Muttaqin" atau MTs Banumangun. Masyarakat percaya bahwa masjid dan pondok pesantren ini adalah pusat perkembangan islam tertua di desa Sidanegara yang di dirikan oleh Ulama kharismatik yang bernama Syekh Turmudzi.
Setelah dua rombongan pembawa tumpeng sampai di tempat yang dituju maka selanjutnya diadakan upacara yang di isi dengan memanjatkan do'a-do'a kepada Allah SWT, adapun do'a yang dipanjatkan diantaranya; minta limpahan rizki yang banyak, panjang umur, kekuatan iman dan islam, khusnul khotimah dan minta diberikan jodoh bagi yang belum menikah dan minta anak-anak yang sholeh atau sholehah.
Pada upacara ini terdapat air yang air ini sehabis pemanjatan do'a selesai menjadi rebutan pengunjung karena dipercaya bahwa air ini mengandung berkah dan bisa membuat awet muda. Allohu 'alam..

Bendera yayasan