Apa itu Tabarruj? Tabarruj bisa diartikan memperlihatkan perhiasan, ada juga yang mengartikan bahwa tabarruj itu memperlihatkan sesuatu yang seharusnya tidak diperlihatkan dan tabarruj juga bisa diartikan pergaulan laki-laki dan perempuan dengan tidak ada batasnya. Tabarruj adalah lawan dari kata Hijab.
Dengan demikian tabarruj mencakup 2 (dua) hal, yaitu gaya berpakaian dan gaya pergaulan. Gaya berpakaian tabarruj adalah mengenakan pakaian yang tidak menutup aurat. Dalam tafsir Munir dijelaskan bahwa tabarruj adalah memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya ditutupi, seperti memperlihatkan leher dan dada. Sedangkan terkait dengan gaya pergaulan, tabarruj adalah bercampurnya laki-laki dan perempuan tanpa ada batasan-batasan, dimana batasan-batasan ini dimaksudkan untuk menghindari fitnah.
Islam sangat melarang tabarruj, sampai-sampai Nabi mensyaratkan perempuan yang ingin baiat kepada nabi, agar ia meninggalkan tabarruj terlebih dahulu. Islam memberi tekanan pada tabarruj, karena tabarruj bisa menimbulkan fitnah dan kemadharatan.
Islam tidak pernah melarang wanita untuk berhias, karena wanita adalah makhluk Allah yang indah dan menyukai keindahan. Karena wanita tempat keindahan, maka Allah memperbolehkan wanita memakai perhiasan emas dan sutera. Sebaliknya islam melarang kaum laki-laki memakai emas dan sutera. Namun hiasan ini bukan untuk dipertontonkan, apalagi dijadikan bahan komoditi.
Apa yang terjadi di Indonesia saat ini, seperti terjadinya pelecehan seksual di dalam Bus dan kereta api, membuktikan bahwa tabarruj berpotensi menimbulkan fitnah. Pihak yang pertama kali dirugikan oleh fitnah ini adalah perempuan. Jadi, Ketika islam melarang tabarruj maka maksud utamanya adalah perlindungan terhadap perempuan. Meski demikian ajaran islam ini terkadang dipahami salah oleh sebagian orang dan memandang ajaran islam ini sebagai ajaran yang diskriminatif.
Salah satu upaya mengeliminasi jahiliyah berikutnya adlah menolak event miss world atau miss universe. Disebut mengeliminasi karena sebenarnya di Indonesia sudah banyak sekali prilaku tabarruj jahiliyah.
Terlalu banyak prilaku tabarruj itu, sehingga kita perlu waspada, termasuk waspada terhadap kekuatan superpower media di Indonesia, yang tidak menyerah untuk memoles miss world dengan balutan budaya dan norma Indonesia. Meski pada dasarnya subtansinya sama, ekpoitasi dan komersialisasi perempuan. Allahu A'lam.
Print halaman ini
